Catatan Ringan, Code & SEO

Tempat ide dan cerita

Nyobain Nano Banana, AI Image Generator Baru yang Lagi Hype

September 13, 2025 — Eka

“The future belongs to those who learn more skills and combine them in creative ways.” — Robert Greene

Beberapa hari terakhir saya iseng nyobain Nano Banana, salah satu AI image generator yang lagi rame dibicarakan di FB, IG, dan Thread (Aplikasi Meta semua 😅).

Awalnya cuma sekadar penasaran, tapi begitu dipakai, hasilnya ternyata cukup bikin kaget.


Nyoba Nano Banana, AI Image Generator

Begitu Dicoba, Ini yang Saya Rasain

Hal pertama yang langsung terasa: hasil Nano Banana lebih mirip dengan gambar referensi asli dibanding AI lain yang pernah saya pakai.
Misalnya, kalau saya upload foto wajah, lalu minta “ganti latar jadi malam penuh neon” atau “ubah outfit ke gaya futuristik”, hasilnya masih mempertahankan detail wajah yang sama.

Ini beda jauh dibanding beberapa AI lain yang kadang suka “bikin wajah baru” padahal saya cuma pengen ganti background.

Dan kerennya lagi, Nano Banana lumayan cepat.

Editing gambar yang biasanya butuh nunggu lumayan lama, di sini bisa selesai dalam hitungan detik.

Satu lagi, untuk image generator gratisan. Kuota generate Nano Banano lumayan generous lho

Rasa pertama pake Nano Banana

Kekurangan yang Ketahuan Sewaktu Nyoba

Tapi ya, nggak ada AI yang sempurna.

Nano Banana kadang masih ngasih hasil yang meleset kalau prompt-nya terlalu kompleks.

Contoh: saya minta banyak objek sekaligus dalam satu frame, hasilnya sering ada elemen yang aneh—entah bentuk tangan salah, objek ketiban, atau ekspresi wajah jadi nggak konsisten.

Kadang juga beberapa kali kalau promptnya kurang detail, wajah yang dihasilkan tidak mirip. Kadang harus generate berkali-kali baru mendapatkan hasil maksimal.

Selain itu, cropping dan rasio aspek kadang masih terbatas. Walaupun kebanyakan saya menggunakan rasio 9:16

Kalau kamu butuh ukuran spesifik untuk kebutuhan desain atau konten, biasanya harus coba beberapa kali sampai dapat hasil yang pas.

Dan jangan lupa, semua hasil Nano Banana ada watermark visual + SynthID digital tersembunyi dari Google.

Buat sebagian orang ini bagus karena transparansi, tapi buat yang pengen hasil “bersih” mungkin agak mengganggu.

Saya menggunakan aplikasi penghapus watermark yang bisa didonlod di Playstore

Kekurangan Nano Banana

Fitur yang Bikin Betah

Yang bikin saya betah mainin Nano Banana adalah konsistensi karakter.

Misalnya saya upload satu wajah, lalu minta diubah ke beberapa gaya berbeda, wajahnya tetap sama.

Ini hal kecil, tapi buat kebutuhan konten itu penting banget biar hasilnya nggak terasa acak.

Fitur text-to-edit juga terasa lebih natural.

Cukup ketik instruksi seperti “kasih efek cyberpunk di latar” atau “bikin nuansa retro 80-an”, hasilnya langsung nyambung.

Buat saya, ini bikin workflow jadi lebih simpel dan nggak perlu ribet utak-atik detail di Photoshop.

Bikinin gambar dan diubah ke vector aja cukup pake prompt

ubah gambar jadi vector

Dah, gitu aja! Hasilnya lumayan mendekati keren sih.

Hal yang Perlu Diwaspadai

Selain watermark, ada juga keterbatasan konten.

Beberapa prompt sensitif otomatis ditolak, entah karena alasan keamanan atau kebijakan platform.

Misalnya: waktu saya lagi ingin generate gambar lagi duduk bersama Robert Downey Jr lewat prompt, Nano Banana menolak untuk menggenerate gambarnya

Artinya, Nano Banana memang aman dipakai untuk keperluan publik, tapi jangan harap bisa dipakai buat eksperimen yang kelewat “liar”.
Oh ya, satu hal yang agak bikin ribet, beda dengan ChatGPT yang bisa iterasi di thread yang sama, Nano Banana biasanya harus bikin sesi baru kalau mau ngulangin atau revisi.

Hasilnya, chatnya membludak, beda dengan ChatGPT yang gambarnya bisa dalam satu chat dan thread.

Jadi kalau kamu tipe yang suka refine hasil step by step, mungkin bakal agak kurang nyaman.

Singkatnya Begini…

Nano Banana ini worth it banget buat dicoba kalau kamu suka eksplorasi gambar AI dengan hasil realistis dan konsisten.

Hasilnya bisa lebih mendekati gambar asli dibanding beberapa generator lain.

Tapi kalau kamu butuh kontrol detail penuh, seperti cropping presisi atau ukuran custom, ya siap-siap trial and error.

Buat saya pribadi, Nano Banana cocok buat bikin ide cepat, konsep visual, atau konten kasual. Apalagi karena yang gratisannya udah powerful.

Tapi untuk project serius yang butuh kontrol penuh, saya tetap kombinasikan dengan tool lain sih.


Kamu sendiri udah pernah nyobain Nano Banana belum?

Kalau iya, menurutmu lebih enak dibanding AI lain, atau masih banyak PR?
~~Tulis di komentar ya~~ email atau WA aku ya di kontak saya di link about me, biar kita bisa tukar-tukaran prompt keren.

“Technology is best when it brings people together.” — Matt Mullenweg

Tags: AI