Catatan Ringan, Code & SEO

Tempat ide dan cerita

Belajar Programming Era AI

September 12, 2025 — Eka

AI Sudah Bikin Kode, Apakah Belajar Coding Masih Relevan?

“Everybody in this country should learn how to program a computer, because it teaches you how to think.”Steve Jobs

Beberapa tahun lalu, pertanyaan paling sering muncul dari pemula adalah: “Butuh berapa lama sih buat belajar programming sampai bisa bikin sesuatu?”

Sekarang pertanyaannya agak berubah: “Kalau AI udah jago bikin kode, masih perlu nggak sih kita belajar coding lama-lama?”

AI memang sudah masuk jauh ke dunia programming.

Mulai dari GitHub Copilot yang bisa auto-complete kode panjang, sampai ChatGPT yang bisa bikin script website lengkap cuma dari prompt singkat.

Bahkan Jeff Dean, bos AI di Google, sempat bilang bahwa dalam satu tahun ke depan, kemampuan AI bisa setara dengan junior coder.

Kedengarannya serem, ya?

Kalau junior coder aja bisa “diganti” AI, terus gimana nasib orang-orang yang baru mulai belajar programming?


cara belajar programming di era AI

Dunia Programming Sudah Berubah

Dulu, belajar coding identik dengan perjuangan panjang.

Buku tebal, tutorial membosankan, error yang bikin pusing berhari-hari.

Sekarang, satu baris prompt bisa menghasilkan ratusan baris kode.

AI bukan cuma ngebantu, tapi seringkali bikin proses lebih cepat dan akurat.

Contohnya, AI bisa langsung bikin boilerplate code untuk aplikasi web, generate unit test, bahkan kasih saran optimasi.

Bayangin, sesuatu yang dulu butuh waktu seharian, sekarang bisa keluar dalam hitungan detik.

Apakah ini berarti kita bisa skip belajar?

Belum tentu.


Belajar Coding: Dulu vs Sekarang

Kalau dulu orang butuh 6–12 bulan di bootcamp buat jadi entry-level developer, sekarang learning curve bisa jauh lebih landai.

Bahkan ada yang bilang cukup 3 bulan intensif dengan bantuan AI, kamu sudah bisa bikin aplikasi sederhana.

Tapi jangan salah.

Cepat bukan berarti instan.

AI bisa kasih jawaban, tapi tetap butuh otak kita buat paham kenapa jawabannya begitu.

Tanpa pemahaman dasar kayak variabel, loop, fungsi, atau struktur data, hasil kode AI cuma jadi “kotak hitam” yang susah dipelihara.

Jadi, walaupun waktunya bisa lebih singkat, proses belajarnya tetap nggak bisa dilewati begitu saja.


Programming Itu Bukan Sekadar Ngetik Kode

Ini bagian penting yang sering dilupakan.

Coding itu bukan cuma soal menulis instruksi buat komputer.

Coding adalah seni memecahkan masalah.

Kamu butuh logika, struktur berpikir, dan kemampuan memecah masalah besar jadi langkah-langkah kecil.

AI memang bisa bikin solusi cepat, tapi dia belum tentu ngerti konteks.

Misalnya, kamu bikin aplikasi untuk bisnis kecil.

AI bisa bikin sistem kasir otomatis, tapi apakah dia ngerti kebiasaan pelanggan di toko tetangga?

Apakah dia bisa menyesuaikan fitur dengan pola transaksi unik di pasar lokal?

Belum tentu.

Di situlah manusia tetap unggul.

AI: Musuh atau Mentor?

Ada kabar baik buat kita.

AI bukan musuh, tapi justru bisa jadi mentor yang super sabar.

Studi terbaru nunjukkin kalau AI-assisted pair programming bikin mahasiswa lebih semangat belajar.

Mereka jadi lebih percaya diri, lebih sedikit stres, dan hasil belajarnya lebih konsisten.

AI bisa jadi tutor instan yang nggak pernah bosan ditanya.

Nggak ngerti syntax? Tanya AI.

Error nggak kelar-kelar? Debug bareng AI.

Tapi kalau kita cuma bergantung penuh, kita nggak bakal pernah ngerti why.

AI itu kayak GPS.

Bisa kasih rute tercepat, tapi kalau baterai habis, kamu bisa nyasar kalau nggak tahu jalan manual.

Belajar di Era AI: Strategi Cerdas

Jadi, gimana cara belajar yang bener sekarang?

Pertama, jangan skip fundamental.

Ngerti konsep dasar kayak if-else, loop, function, OOP, dan algoritma itu wajib.

Kedua, pakai AI buat akselerasi.

Biarkan AI bikin template, kamu fokus belajar logikanya.

Ketiga, bikin project kecil.

Mulai dari blog sederhana, aplikasi catatan, sampai bot Telegram.

Keempat, jangan cuma ngoding.

Kembangkan juga soft skill kayak problem solving, critical thinking, dan komunikasi.

Karena ujung-ujungnya, programmer bukan cuma bikin kode, tapi juga kerja bareng tim dan paham kebutuhan user.

Apakah Semua Orang Masih Perlu Belajar Programming?

Jawabannya: tergantung.

Kalau kamu bercita-cita jadi software engineer, jelas wajib.

Kalau kamu digital marketer, content creator, atau data analyst, minimal ngerti dasar programming akan bikin kerjaanmu lebih efisien.

Bayangin bisa bikin skrip kecil untuk scraping data atau mengotomatiskan postingan.

Nggak perlu jadi expert, tapi cukup ngerti konsep biar bisa berkolaborasi lebih efektif dengan AI.

Jadi, belajar programming sekarang itu semacam skill dasar abad 21.

Kayak belajar Excel dulu, sekarang belajar coding itu bekal tambahan.

Gratisan vs Profesional

Kalau pakai hosting gratisan, kita nggak bisa banyak komplain.

Kadang server down, kadang fitur terbatas.

Tapi tetap aja berguna kalau tahu cara memanfaatkannya.

Belajar coding di era AI juga mirip.

AI kasih shortcut, tapi hasil akhirnya tetap tergantung seberapa serius kita latihan.

Kalau cuma mau “sekadar bisa”, beberapa bulan cukup.

Kalau mau jadi “jagoan”, siap-siap maraton.

Intinya Gini, Bro…

Belajar programming di era AI itu bukan soal hitungan bulan atau tahun semata.

Yang penting adalah tujuanmu belajar dan seberapa jauh kamu pengen jalanin prosesnya.

Kalau cuma pengen bisa bikin project kecil, mungkin cukup beberapa bulan aja.

Saya sendiri mulai fokus belajar programming di 2018-2019 lalu (bahasa Python), sampai sekarang aja masih banyak yang perlu dipelajari.

Kalau niat jadi software engineer profesional, biasanya butuh waktu satu sampai dua tahun dengan latihan konsisten.

Dan kalau kamu benar-benar mau jadi “pemain lama” di dunia coding, ya siap-siap aja maraton seumur hidup, karena teknologi nggak pernah berhenti berubah.

AI memang bikin proses belajar lebih cepat, tapi nggak ada jalan pintas untuk benar-benar paham.

“The computing scientist’s main challenge is not to get confused by the complexities of his own making.”Edsger Dijkstra

Jadi, masih relevan nggak belajar coding?

Jelas masih.

Bedanya, sekarang kita punya partner baru: AI.

Tags: AI, programming